Jangan kejar jawatan pemerintah, nanti kamu menyesal di hari akhirat
Dari Abu Musa menceritakan bahawa suatu ketika dua orang dari suku bapa saudaranya datang kepada Rasulullah SAW, yang seorang mengatakan, “Angaktlah kami untuk jawatan pemerintahan, ya Rasulullah. Dan yang seorang lagi mengatakan perkataan serupa. Baginda SAW menjawab, “Sesungguhnya kami tidak akan mengangkat untuk itu orang yang memintanya dan tidak pula orang yang sangat menginginkannya.”
(HR Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW baginda bersabda, “Sesungguhnya kamu sangat menginginkan jawatan pemerintahan tetapi di hari Kiamat hal itu menjadi penyesalan. Amat baik perempuan yang menyusukan anaknya dan amat buruk perempuan yang berhenti menyusukan.”
(HR Bukhari)
Dari Abdurrahman bin Samurah RA, berkata bahawa, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Hai Abdurrahman, janganlah kamu melamar pangkat Amir; kerana jika kamu diangkat kerana permohonanmu, beratlah tanggungjawabmu; dan jika pangkat itu diberikan kepadamu tanpa lamaran, tanggungjawabnya lebih ringan.”
(HR Muslim)
Dari Abu Zar, ia berkata, “Pernah aku berkata kepada Rasulullah SAW, apakah tuan tidak dapat mengangkat aku menjadi pegawai pemerintah?” Rasulullah SAW menjawab sambil menepuk bahuku, “Hai Abu Zar, kamu adalah orang yang lemah; sedangkan pekerjaan itu adalah amanat Allah yang kelak pada hari kiamat mungkin membawa kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang memenuhi syarat dan menjalankannya dengan wajar menurut semestinya.”
(HR Muslim)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunahnya). Jika kamu enar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An Nisa’:59)
“Nanti sesudahku akan memerintah urusan kamu orang-orang yang memadamkan Sunah dan menghidupkan bidaah serta mengakhirkan solat dari waktunya.” Ibnu Mas’ud berkata, “Ya Rasulullah apa yang harus ku lakukan jika aku menjumpainya?”
Rasulullah SAW menjawab, “Seorang hamba Allah tidak boleh taat kepada orang yang maksiat kepada Allah.” Baginda mengucapkan kata-kata itu sebanyak 3 kali.
(HR Ahmad)
Mawardi berkata, “Jika seseorang tinggal di suatu negara yang dapat melaksanakan agamanya, sedangkan negara tersebut bukan Darul Islam maka negara tersebut menjadi Darul Islam bagi dirinya. Maka tetap tinggal dan melaksanakan agama di negeri tersebut lebih utama daripada ia harus pergi ke negara lain dengan harapan orang lain dapat masuk Islam.”
Src : majalah Hidayah Bil : 123 (Zulkaedah 1429/November 2008)
Comments
www.yourprepaid4u.com/?member=csd777
www.casaads2u.com/csd777
www.yourprepaid4u.com/?member=csd777
www.casaads2u.com/csd777