Mendidik hati Ini



Hati adalah sumber keperibadian kita. Ia adalah pemimpin dan pengarah seluruh perilaku seharian kita. Ia adalah tempat kehidupan kejiwaan dan spiritual. Hati itu pada awalnya suci, fitrah, cenderung kepada Allah. Lalu kemudian ia dikotori oleh dosa-dosa, dan kederhakaan kepada Allah dan kepada sesame manusia. Bila kotoran itu telah menutupi hati, ia akan sakit, lalu malas beribadah, sulit menerima nasihat. Bila kondisi itu tidak segera ditangani, hati bisa mati, lalu kafir melawan Allah, menilai yang baik itu buruk, dan yang batil itu sebagai kebenaran.

Di hati ku lakarkan sebuah impian
Yang aku namakan harapan
Apabila ku tentukan arah serta tujuan
Rela ku hadapi cabaran

Jalan ke puncak itu beronak dan berliku
Menyukarkan pendakianku
Namun tetap kugagahi hati yang rapuh ini
Demi hasrat yang suci

Aku sangkakan harapan selembut impian
Yang menguliti tidur insan
Kiranya kehidupan tidak sedemikian
Goyah hatiku oleh kenyataan

Tak harus ku turuti kelemahan diri
Tak daya bertahan diuji
Lalu aku mengumpulkan semula kekuatan
Berlandaskan keimanan…


Meneliti bait-bait lagu diatas tersentuh jiwa saya kerana banyak kebenarannya. Hati ini terlalu rapuh. Ia cukup jelas melihatkan perkaitan hidup dan hati yang cukup rapat. Lumrahnya, hidup adalah medan ALLAH swt menguji ketetapan hati kita. Menguji keteguhan iman seseorang, keteguhan hati dalam redha akan kecintaan kita padaNYA. Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Malangnya bagi mereka yang hanya mengikut kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan. Dan, kebanyakan kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang mengingat kebahagiaan untuk esok hari, jadi belajar lah untuk menghargai apa yang kita miliki hari ini, kerana kita takkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada.

Inna ALLAHa ma'ana, wakafa billahi wakiila

Adapun, hati itu bisa disucikan kembali. Apapun halnya, kembali lah jua kepada ALLAH swt. Tuhan penguasa pemilik penentu segala sesuatu. Zikir dan doa berperanan dalam kesihatan dan kesucian hati. Ia mendekatkan diri kita dengan ALLAH swt, penguasa dan penentu suasana hati kita. ZIkir dan doa merupakan menifestasi kesungguhan kita untuk menyucikan hati.

''Ya Allah, kurniakanlah taqwa dalam diriku, sucikanlah hatiku. Hanya Engkaulah yang mampu menyucikannya. Hanya Engkaulah pemiliknya dan hanya Engkaulah penolongnya''

Ya muqallibal qulub, tsabbit qalbi ala dinik

src : http://nahwannur.blogspot.com/2008/03/hati-iniqalb.html

Comments

Popular posts from this blog

Doa Haikal dan khasiatnya

THE MEANING OF SUCCESS AND FAILURE

Soal Jawab : Ghibah