Pornoaksi (Aurat Wanita)


Budaya Pincang:
Wanita berpakaian ketat di hadapan mahramnya (kerabat si wanita yang haram menikahinya) dan di hadapan wanita lain saja tidak boleh. Apalagi di hadapan lelaki lain. Masalah wanita berpakaian ketat ini ditegaskan oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam:

سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى السُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ
Maksudnya: “Akan ada di akhir ummatku orang-orang yang naik di atas pelana seperti layaknya orang-orang besar, mereka singgah di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, di atas kepala mereka ada semacam punuk unta, laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat.” (Hadis riwayat Ahmad. Al-Haitsami berkata: Para periwayat Ahmad dinilai Sahih).

Sabda Baginda Sallallahu ‘alaihi wasallam “kasiyat ‘ariyat” telah ditafsirkan:
- Berpakaian dengan pakaian pendek yang tidak menutupi aurat yang harus ditutup.
- Mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan di baliknya.
- Pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan namun tetap menampakan lekuk dan bentuk kemolekan tubuh wanita.

Sabda Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam lagi:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ ، لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Maksudnya: “Dua golongan termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihat mereka; satu kaum (penguasa) yang membawa cambuk (besar) seperti ekor lembu, dengannya mereka memukul manusia; dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, menggoda dan melenggok-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mendapati aromanya, padahal aromanya boleh didapat dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Riwayat Muslim)

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang dua fenomena: Sadisme dan Pornoaksi. Golongan pertama adalah kaum lelaki sedangkan golongan kedua adalah kaum wanita. Antara kedua golongan yang berlawanan jenis ini tentu saja ada interaksi. Ini kerana, dalam suatu komuniti masyarakat yang banyak dijumpai wanita-wanita seperti golongan kedua, pasti akan banyak terjadi perkosaan, kekerasan, sadisme, pergolakan dan penganiayaan seperti yang dilakukan golongan pertama.

Golongan pertama menggunakan kekerasan sebagai senjatanya sedang golongan kedua menggunakan kelembutan (keindahan) sebagai senjatanya. Golongan kedua sering berselindung di balik istilah moden, seni dan keindahan, untuk menipu manusia. Orang sering mengutuk perbuatan golongan pertama dengan kata-kata kejam, sadis dan buas, tetapi menyanjung golongan kedua dengan sebutan seperti artis, ratu kecantikan dan wanita moden.

Justeru perlu diingat bahawa tidak mendedahkan diri kepada khalayak adalah lebih baik daripada berdedah dengan perhiasan seperti orang yang jahil agama. Firman Allah SWT:

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُولَى
Maksudnya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Al-Ahzab: 33)
Selangkapnya:

http://sapaanmakrif at.blogspot. com/2008/ 07/aurat- dan-pornoaksi- tinjauan- agama-dan. html
http://jailurrashie d.blogspot. com/

src : abumeow at yahoogroups.com

Comments

Popular posts from this blog

Doa Haikal dan khasiatnya

Kalau nak senang bangun malam...

JENIS-JENIS SOLAT